Seri Reaksi Bowen Dan Mineral-mineral Utama Pembentuk Batuan Beku
Seri
Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan kristalisasi dari
mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian. Mineral-mineral tersebut
dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:
1.
Golongan mineral berwarna
gelap atau mafik mineral.
2.
Golongan mineral berwarna
terang atau felsik mineral.
Dalam proses
pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya membeku, tetapi
mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan mungkin cepat. Penurunan
tamperatur ini disertai mulainya pembentukan dan pengendapan mineral-mineral
tertentu yang sesuai dengan temperaturnya Pembentukan mineral dalam magma
karena penurunan temperatur telah disusun oleh Bowen. Bowen telah membuat
sebuah tabel pembentukan mineral dan tabel tersebut sangat berguna sekali dalam
menginterpretasikan mineral-mineral tersebut (lihat gambar).
Sebelah kiri mewakili
mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat
tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh SiO2
maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan Piroksan merupakan
pasangan”Incongruent Melting”; dimana setelah pembentukkannya Olivin
akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen. Temperatur menurun terus
dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan temperaturnya. Mineral yang
terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia
dibentuk dalam temperatur yang rendah.
Mineral disebelah kanan diwakili
oleh mineral kelompok Plagioklas, karena mineral ini paling banyak terdapat dan
tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu
yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau
Basalt. Andesin terbentuk peda suhu menengah dan terdapat batuan beku Diorit
atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit,
mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti granit atau rhyolite.
Reaksi berubahnya
komposisi Plagioklas ini merupakan deret : “Solid
Solution”
yang merupakan reaksi kontinue, artinya kristalisasi Plagioklas Ca-Plagioklas
Na, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini Anorthite adalah
jenis Plagioklas yang kaya Ca, sering disebut Juga "Calcic Plagioklas",
sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na ( "Sodic Plagioklas / Alkali
Plagioklas" ). Lihat tabal W.T. Huang bagian bawah.
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri
bertemu pada mineral Potasium Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir
mineral Kwarsa, maka mineral Kuarsa merupakan mineral yang
paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau mineral Mafik, dan
sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak
stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.
![]() |
Skema yang menunjukkan seri reaksi Bowen. |
Urutan kristalisasi mineral dalamn
reaksi Bowen tidak semata-mata menunjukkan “Sacceasive Crystalitation”, tetapi bisa “overlapping”. Sehingga dengan memperhatikan reaksi Bowen, kita memperoleh berbagai
kemungkinan himpunan mineral utama didalam batuan beku diantaranya :
a. Kelompok
batuan ultrabasa dan basa
ü Olivin
ü Olivin –Piroksen
ü Olivin-Plagioklas
ü Olivin-Plagioklas-Piroksen
ü Piroksen
ü Piroksen-Plagioklas
b.
Kelompok
batuan intermediate
ü Piroksen-Hornblende-Plagioklas
ü Hornblende-Plagioklas
ü Hornblende-Plagioklas-Biotit-Kwarsa
c.
Kelompok
batuan intermediete-asam
ü Hornblende-Biotit-Ortoklas-Plagioklas
ü Hornblende-Biotit-Muscovit-Plagioklas-Kwarsa
ü Biotit-Muscovit-Ortoklas
Sebenarnya di dalam
himpunan mineral tersebut diatas ada suatu mineral lain yang sangat khas (tidak
tertera dalam deret Bowen) yaitu
suatu kelompok seri batuan bersusunan basa, yaitu mineral golongan feldspatoid
(leusite, nefelin, dsb). Hadirnya mineral tersebut memberikan petunjuk bahwa
kandungan silika dalam magma terlalu rendah sehingga tidak memungkinkan
terbentuk mineral golongan feldspar.
KOMPOSISI MINERAL BATUAN BEKU
Menurut
Walker T. Huang, 1962, komposisi mineral dikelompokkan menjadi tiga kelompok
mineral yaitu :
A. Mineral Utama
Mineral-mineral
ini terbentuk langsung dari kristalisasi magma dan kehadirannya sangat
menentukkan dalam penamaan batuan. Berdasarkan
warna dan densitas dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Mineral felsik ( mineral
berwarna terang dengan densitas rata-rata 2,5 - 2,7 ), yaitu :
a. Kuarsa ( SiO2 )
b. Kelompok feldspar, terdiri dari seri feldspar alkali (K, Na) ALSi3O8. Seri feldspar alkali terdiri dari sanidin, orthoklas, anorthoklas, adularia dan
mikrolin. Seri plagioklas terdiri dari albit,
oligoklas, andesin, labradorit, biwtonit dan anortit.
c. Kelompok feldspartoid (Na, K Alumina silika), terdiri dari nefelin,
sodalit, leusit.
2.
Mineral mafik (mineral-mineral feromagnesia dengan warna gelap dan
densitas rata-rata 3,0 - 3,6), yaitu :
a. Kelompok olivin, terdiri dari Fayalite dan Forsterite
b. Kelompok piroksen, terdiri dari Enstatite, Hiperstein, Augit, Pigeonit,
Diopsid.
c. Kelompok mika, terdiri dari Biotit, Muscovit, Plogopit.
d. Kelompok Amphibole, terdiri dari Anthofilit, Cumingtonit, Hornblende,
Rieberkit, Tremolit, Aktinolite, Glaukofan, dll.
B. Mineral Sekunder
Merupakan
mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil pelapukan,
hidrotermal maupun metamorfisma terhadap mineral-mineral utama. Dengan demikian
mineral-mineral ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma (non
pirogenetik). Mineral sekunder terdiri dari :
a. Kelompok kalsit (kalsit, dolomit, magnesit, siderit), dapat terbentuk dari
hasil ubahan mineral plagioklas.
b. Kelompok serpentin (antigorit dan krisotil), umumnya terbentuk dari hasil
ubahan mineral mafik (terutama kelompok olivin dan piroksen).
c. Kelompok klorit (proktor, penin, talk), umumnya terbentuk dari hasil ubahan
mineral kelompok plagioklas.
d. Kelompok serisit sebagai ubahan mineral plagioklas.
e. Kelompok kaolin (kaolin, hallosyte), umumnya ditemukan sebagai hasil
pelapukan batuan beku.
C.
Mineral Tambahan (Accesory Mineral)
Merupakan mineral-mineral yang
terbentuk pada kristalisasi magma, umumnya dalam jumlah sedikit. Apabila hadir
dalam jumlah yang cukup banyak tetap tidak mempengaruhi penamaan batuan, tetapi
hal ini bisa mempunyai nilai ekonomis. Termasuk dalam golongan ini antara lain
:
a. Hematite
b. Kromit
c. Muscovit
d. Rutile
e. Magnetit
f. Zeolit
g. Apatit
dan lain-lain.
BACA JUGA : Jenis dan Klasifikasi Batuan Beku, Struktur Batuan Beku, dan Tekstur Batuan Beku
BACA JUGA : Jenis dan Klasifikasi Batuan Beku, Struktur Batuan Beku, dan Tekstur Batuan Beku
Daftar
Pustaka:
Modul
Petrologi Batuan Beku. UPN Veteran Yogyakarta. 2009.
0 Response to "Seri Reaksi Bowen Dan Mineral-mineral Utama Pembentuk Batuan Beku"
Post a Comment
Berikan komentarnya yaaa.... Kritik dan saran Anda amatlah berarti :D